Jakarta – Politisi
senior Partai Golkar meraih penghargaan Charta Politika Awards untuk
kategori pengabdian seumur hidup (“Lifetime Achievement”) atas
kontribusinya bagi perkembangan politik di Indonesia.
“Saya kira, penghargaan ini merupakan
bentuk apresiasi masyarakat yang cukup tinggi, tidak hanya kepada saya,
tetapi juga kepada Partai Golkar. Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa apa
yang saya lakukan untuk kepentingan pembelajaran politik mendapatkan
satu apresiasi dari lembaga ini,” kata Akbar kepada wartawan usai
menerima penghargaan Charta Politika di Jakarta, Selasa malam.
Menurut Charta Politika Indonesia,
sebagai politisi Akbar Tandjung telah berhasil membangun tiga hal
penting dalam politik yaitu karir, kaderisasi, dan jejaring politik.
Akbar yang memulai karir politiknya
sejak menjadi aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam, memasuki dunia
politik secara nyata ketika menjadi anggota DPR tahun 1977-1988. Dengan
usia yang relatif muda saat itu, Akbar Tandjung termasuk salah satu
tokoh yang berpengaruh di Golongan Karya (Golkar). Pada usia 38 tahun ia
menjadi Wakil Sekjen DPP Golkar, sebuah jabatan yang langka kala itu.
Direktur Riset Charta Politika
mengatakan Charta Politika Indonesia merupakan lembaga riset politik
pertama Indonesia yang memberikan penghargaan semacam ini, dengan tujuan
untuk memberi apresiasi terhadap sejumlah tokoh yang berpengaruh di
media.
Yunarto menilai sosok Akbar Tandjung
layak mendapatkan penghargaan tersebut karena pengalaman dan kematangan
politik Akbar yang tidak dibangun dalam semalam.
“Politisi yang sempurna adalah politisi
yang sudah makan asam garam dalam membangun karir dan jejaring
politiknya,” demikian menurut Charta Politika Indonesia.
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Itu
merupakan tokoh ketiga yang meraih penghargaan “lifetime achievement”
dari Charta Politika. Sebelumnya mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) dan mantan wapres Jusuf Kalla telah dianugerahi penghargaan serupa
pada dua periode sebelumnya.
Charta Politika Award ke-3 merupakan
ajang apresiasi terhadap pemuka opini di media massa. Terdapat enam
kategori penghargaan yang diberikan kepada sejumlah tokoh
politik/masyarakat yang dianggap berpengaruh atas persepsi publik
berdasarkan sebuah penelitian menyeluruh.
Penelitian itu dilakukkan di enam surat
kabar nasional yaitu Kompas, Media Indonesia, Seputar Indonesia,
Republika, Rakyat Merdeka, dan IndoPos dengan melakukan pemetaan tren
isu, pemetaan jejaring sosial, dan pola dukungan media terhadap sebuah
isu selama periode 20 Februari 2011 hingga 20 Februari 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar